Thursday, October 22, 2015

Twice Dead






Twice Dead Organ Transplants and them Reinvention of Death
Buku ini diterbitkan Tahun 2002  Oleh  University of California Press, London adalah buku edisi pertama.



Judul:  Twice Dead Organ Transplants and the
Reinvention of Death
Oleh: Margaret Lock
Penerbit:  University of California Press, London
Tahun: 2002
Jumlah Halaman:  443 hal.

Editor:
Margaret Lock


Lingkup Pembahasan:

Buku ini mengemukakan subjek mengerikan, bahkan menjijikkan, untuk fokusnya adalah pada kematian dan yang "panen"/ “harvesting” atau, dalam eufemisme yang berlaku, "pengadaan"/ “procurement” dari organ untuk transplantasi. Cerita tentang transplantasi organ muncul dalam mitologi dan cerita rakyat, serta dokumen-dokumen dari abad pertengahan (Barkan 1996), tetapi pengetahuan medis hanya selama dua puluh tahun terakhir memiliki teknologi maju dan  cukup untuk transplantasi organ untuk menjadi rutinitas, dengan ahli bedah melakukan ribuan operasi setiap tahun. Dalam sebagian besar kasus, organ transplantasi berasal dari tubuh individu didiagnosis sebagai "mati otak."
Meskipun pengobatan klinis untuk trauma sama di hampir semua negara dimana fasilitas medis yang dibutuhkan ada, dan istilah kematian otak digunakan secara universal saat ini, konsekuensi dari diagnosis ini bervariasi. Kematian otak tidak selalu menyamakan dengan kematian individu. Buku ini membahas cara di mana perkembangan teknologi medis telah memaksa peninjauan kembali dari diakui batas antara hidup dan mati, dan bagaimana perdebatan ini mencerminkan secara mendalam
diadakan nilai-nilai sosial dan kepentingan politik. Hal ini mengejutkan bahwa di Jepang, di kontras ke Amerika Utara dan sebagian besar Eropa, pengakuan kematian otak sebagai kematian manusia telah terbukti menjadi masalah sangat kontroversial. Dengan mengeksplorasi secara paralel situasi di Amerika Utara dan Jepang, buku ini  berharap untuk memaksa beberapa refleksi tentang masalah ini di kedua lokasi: yang satu di mana pengakuan kematian baru dicapai relatif lancar dan yang lain di mana ia terus membuktikan sangat bermasalah. Dengan adanya teknologi medis canggih, masih ada ketidaksepakatan untuk apa yang merupakan kematian, dan sedikit alasan untuk percaya bahwa resolusi abadi untuk masalah ini sudah di depan mata.


Daftar Isi:

 List of Illustrations ix
Acknowledgments xi
Preamble: Accidental Death 1
Trauma 14
The Procurement 17
The Gift 23
Death’s Shadow 27
1.    Boundary Transgressions and Moral Uncertainty 32
      
Reanimation 54
2.    Technology in Extremis 57
      
Narrow Escapes 76
3.    Locating the Moment of Death 78
      
Jumping the Gun 101
4.    Making the New Death Uniform 103
      
Tragedy 127
5.    Japan and the Brain-Death “Problem” 130
     
Aggressive Harvesting 147
6.   Technology as Other: Japanese Modernity and Technology 149
      
Born of a Brain-Dead Mother 165
7.    Prevailing against Inertia: An Interim Resolution to the Brain-Death Debate 167
      
Becoming a Good Angel 190
8.    Social Death and Situated Departures 191
      
Disconcerting Movements 208
9.    Imagined Continuities: On Becoming an Ancestor 209
      
Memory Work 232
10.  When Bodies Outlive Persons 235
       
Procurement Anxiety 259
11.  When Persons Linger in Bodies 263
      
Transcendence through Music 288
12.  The Body Transcendent 291
      
A Court Order 310
13.  The Social Life of Human Organs 315
      
A Reliable Man 341
       An Unsatisfactory Intelligence 345
14.  Revisiting Vivisection in a World Short of Organs 347
      
A Dubious Definition of Death 363
Reflections 365
Bibliography 379
Index 417



Berminat?
Email: zanetapm@gmail.com



Twice Dead Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment